Senin, 20 Juni 2011

Ada pencuri lagi di Sukawati

Kemarin saya mendengar berita pencurian lagi. Ada pencuri yang masuk ke rumahnya Ibu Rebet (sekitar 65 tahun), seorang pedagang kelontong di Pasar Sukawati. Rumahnya tidak sampai 400 meter dari rumah saya, masih di wilayah Banjar Palak. Saya memang tidak melihat dan mendengar langsung dari korban. Saya mendengar informasi ini dari kakek saya mendengar beritanya di warungnya. Beberapa orang mengatakan ada pencuri yang masuk ke rumah ibu Rebet pada waktu subuh, mungkin sekitar jam 5 pagi. Waktu itu, kakek saya juga bangun karena mendengar gaduhnya suara gonggongan anjing. Tetapi kakek saya tidak menyangka bahwa kegaduhan dipicu oleh kasus pencurian itu.
Orang-orang bercerita di warung, bahwa pencuri itu membawa lari uang 15 juta. Saya tidak lengkap mendengar ceritanya, tetapi kakek saya mendengar cerita bahwa ibu Rebet sempat bangun dan melihat sekelebat bayangan orang bertubuh besar hendak keluar dari kamarnya. Lalu ia berteriak maling.. maling.. maling. Sampai sekarang saya belum mendengar kabar, apakah pencuri itu sudah tertangkap apa belum.
Saya teringat, sebelumnya saya sempat menulis bahwa ada pencuri juga di sukawati pada tahun 2008, tepatnya bulan September, www.dewikpalak.blogspot.com . ketika itu ada pencuri juga, yang masuk ke rumah warga di banjar Gelumpang. Kira-kira 1 kilometer dari rumah saya. Sampai sekarang, saya tidak tahu apakah pencurinya sudah tertangkap atau belum.
Pencuri kali ini, menurut saya hebat sekali. Sepertinya dia tahu sekali rumah yang disasar. Padahal rumah itu agak jauh dari jalan aspal, masuk gang kira-kira 200 meter. Terus, disebelah kanan, kiri, depan dan belakang  rumahnya  juga ada rumah penduduk. Hanya ada gang sempit didepan rumahnya, kira-kira gang itu lebarnya hanya cukup untuk satu mobil saja. Menurut saya pencuri itu nekat, karena kalau sampai ketahuan, dan tertangkap pasti digebuki banyak orang. Terlalu beresiko, apalagi rumah itu juga bukan rumah kosong. Ajaibnya, dia sepertinya tahu lokasi penyimpanan uang?  Menurut beberapa pendapat tukang bangunan yang sedang merenovasi dapur di rumah saya, mungkin  pelakunya telah mendapat informasi dari orang-orang yang hafal betul seluk beluk rumah itu, atau memang dia sudah pernah survey sendiri? Ehm.. sepertinya kita perlu bantuan detektif Conan untuk mencari pelakunya. Ada kalanya, saya bercita-cita menjadi detektif gara-gara sering nonton Conan. Saya berdoa, semoga pelakunya segera tertangkap dan mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Sebagaimana umumnya desa-desa di Bali, pengaturan rumah-rumah di Bali (dengan Bale Daja/Utara, Bale Dangin/Timur, Bale Dauh/Barat) adalah bangunan dengan konsep terbuka. Bahkan dapurpun, dulunya tidak ada yang berpintu. Hanya Bale Daja yang berpintu, konon itu bangunan hanya untuk anak laki-laki atau perempuan yang perawan. Kalau sudah menikah, orang dewasa dilarang tidur di Bale Daja. sementara orang-orang tua seperti kakek atau nenek, tidur di Bale Dangin. Zaman dulu, Bale Dauh (bangunan disebelah barat) juga terbuka. Saya ingat rumah tetangga saya dulu (sekitar pertengahan tahun 1980-an), Bale dauhnya terbuka, hanya ada satu ranjang untuk tempat tidur orang tua dan anak-anaknya masih kecil dengan udara terbuka. tetapi tetap hangat karena tidur bersama orang tua. namun, waktu itu banyak juga rumah-rumah tetangga lain yang mentereng bangunan beton dengan kamar bersekat serta berhias batu bata dan paras (style Bali kata orang).
Saya membayangkan waktu itu yang menjadi harta berharga adalah anak laki-laki yang masih perjaka dan anak gadis perawan, karena hanya kamar mereka yang berpintu. Berarti kebanyakan tema pencurian adalah anak gadis orang? Mungkin karena zaman dulu juga tidak banyak orang yang punya uang atau emas permata dirumah. Atau tidak banyak akses untuk menjual hasil curian? Atau mungkin orang zaman dulu terlalu lugu, polos dan jujur? Mungkin juga karena tidak ada desakan kebutuhan fantasi lainnya, seperti harus beli sepeda motor, TV DVD dan lainnya. Karena zaman sekarang, kencing saja harus bayar pakai uang.
Karena kebiasaan terbuka ini, orang-orang jadi terbiasa tidak terlalu awas untuk menjaga bendanya. Ada beberapa orang yang masih menyimpan uang dibawah bantal (Kasus pencurian kali ini, jujur saya agak kaget, hari begini masih ada orang yang membawa uang cash 15 juta dirumah?), orang-orang juga parkir motor dengan kunci yang masih ada di stop kontak, menaruh perhiasan emas di rumah dan lain-lainnya. kejadian ini membuat kita harus lebih awas.
Pencurian bukan merupakan kasus baru, mungkin sudah ada pada waktu zaman pra sejarah, sebagaimana juga judi, pelacuran dan lainnya. orang mencuri dilandasi keinginan berlebih yang tidak sesuai dengan kemampuan untuk mewujudkan keinginan itu. Untuk pencuri itu, mungkin dia bahagia karena mendapat uang 15 juta, tetapi untuk orang yang dicuri uangnya, mungkin sangat menyebalkan kehilangan uang 15 juta. Dan untuk warga lainnya, siap-siap, kalau uang 15 juta nya sudah habis, pencuri akan mencari korban lainnya lagi.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda